Niat puasa Sunnah Senin Dan Kamis

  • 08 March 2021
  • Admin

Niat Puasa Sunnah Senin Dan Kamis. Tidak ada lafadz niat tertentu   jadi jika kita ingin mengerjakan puasa sunnah ini. Kita bisa cukup niat dalam hati saja.  puasa sunnah ini pelaksanaanya sama  seperti halnya kita melaksana kan puasa wajib di bulan Ramadhan. Dengan dianjurkannya untuk melakukan  makan sahur  dan menyegerakan berbuka.

Puasa merupakan suatu amalan yang paling utama jika kita melaksanakan ibadah puasa kita bisa terlepas dari segala godaan syahwat di dunia dan insya allah akan bisa terhindar  dari siksa api neraka di akhirat nantinya. Ibadah puasa, ada yang wajib dan ada juga yang sunnah. Untuk  itu selalu kita pastikan mengerjakan ibadah yang wajib dahulu, setelah mengerjakan ibadah puasa yang wajib,  kita bisa melengkapinya dengan mengerjakan ibadah  puasa yang sunnah seperti hal nya puasa di hari senin dan kamis.

Perlu  kita tahu jika kita mengerjakan amalan sunnah seperti puasa senin  Kamis dan amalan puasa sunnah lainnya   amalan puasa sunnah ini bisa menutupi kekurangan   dalam puasa wajib,  maka dari itu walaupun ini hanya amalan puasa sunnah  kita tidak bisa meremehkannya.

Keutamaan jika kita berpuasa  dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu álaihi wa sallam bersabda,

“Setiap amalan kebaikan yang di lakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah  untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan  dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan rabbnya. Sungguh  bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada bau minyak kasturi.””  ( HR.Muslim no 1151)

 Supaya ibadah yang kita lakukan diterima disisi Allah subhanahu wa ta’ala harusnya kita memenuhi dua syarat berikut:
1.       Mengerjakan dengan ikhlas karena Allah
2.       Mengerjakan ibdaha sesuai dengan Tuntunan Nabi Shallallahu álaihi wa sallam (ittiba)

Kalau saja diantara syarat diatas salah satu nya tidak terpenuhi  maka amalan ibadah yang kita lakukan tertolak. Dalil dari kedua syarat diatas adalah Allah Ta’ala berfirman yang artinya:  
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersatukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya”.” ( QS Al Kahfi : 110)